Wednesday 6 March 2013

Lahir Dan Teralogi Pada Aves

Posted by Embriology of Birds On 07:50 | No comments
 
image
Perkembangan embrio ayam sangat menarik di pelajari, dimana dalam kurang lebih 21 hari pengeraman anak ayam siap menetas. Dengan berat embrio 0,0002 gram pada hari pertama dapat mencapai 30,21 gram pada hari ke 20.
Untuk dapat berkembang menjadi individu baru, telur ayam perlu dierami. Perkembangan embrio pada saat masa pengeraman adalah yang paling mudah diamati. Adapun beberapa tahap perkembangan embrio ayam yang dapat diamati dengan jelas adalah sebagai berikut:

a. Masa pengeraman 16 jam

Adanya pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang pinggirnya bertanggul pada daerah blastodiscus. Daerah ini disebut daerah primitive embrio nantinya akan berkembang anterior dari garis ini.

b. Masa pengeraman 19-21 jam

Pada stadium ini anterior dari nodus hensen telah berkembang dari sistem syaraf yang masih berupa lekuk neural dan terbentuk lekukan kepala, anterior dari lipatan kepala terlihat bening.

c. Masa pengeraman 24-26 jam

Telah terbentuk 1 pasang somit lateral notochord, somid berikutnya akan terbentuk posterion dari yang pertama setiap jam, sedangkan lipatan kepala yang diikuti oleh pembentukan usus depan. Pada jam 35 akan terbentuk jantung yaitu dari mesoderm spandoris pada kaki, porta usus depan.

d. Masa pengeraman 33  jam

Jantung sudah mulai membelok kekanan dan sudah terbentuk 1 pasang aorta dan vena vitelina, sistem-sistem saraf juga sudah mulai berdiferensiasi.

e. Masa pengeraman 45-50 jam

Perubahan yang sangat jelas ditentukan adalah terjadinya torsi (Harlita.2005:14).
image
Copyright 2011. All Rights Reserved. Stromberg's Chickens & Game Birds
 
image
 
clip_image006[4]
 
clip_image008[4]
clip_image014[4]
clip_image016[4]
clip_image020[4]
clip_image018[4]
clip_image024[4]
clip_image022[4]
clip_image028[4]
clip_image026[4]
clip_image030[4]
image

Day 1 Egg / Tag 1 Ei
Beginning of alimentary tract; vertebral column; nervous system and head
Day 2 Egg / Tag 2 Ei
Beginning of ears and heart. Heart is beating.
Day 3 Egg / Tag 3 Ei
Beginning of nose, legs and wings
clip_image001[4] clip_image002[8] clip_image003[4] clip_image004[8]
Day 4 Egg / Tag 4 Ei:
Beginning of tongue
Day 5 Egg / Tag 5 Ei:
Formation of reproductive organs
Day 6 Egg / Tag 6 Ei
Beginning of beak
Day 7 Egg / Tag 7 Ei
clip_image005[4] clip_image006[8] clip_image007[4] clip_image008[9]
Day 8 Egg / Tag 8 Ei
Beginning of feathers
Day 9 Egg / Tag 9 Ei Day 10 Egg / Tag 10 Ei
Beginning of hardening of beak
Day 11 Egg / Tag 11 Ei
Appearance of scales and claws
clip_image001[6] clip_image002[10] clip_image003[6] clip_image004[10]
Day 12 Egg / Tag 12 Ei Day 13 Egg / Tag 13 Ei Day 14 Egg / Tag 14 Ei Day 15 Egg / Tag 15 Ei
clip_image005[6] clip_image006[10] clip_image007[6] clip_image008[11]
Day 16 Egg / Tag 16 Ei
Scales, claws and beak becoming firm
clip_image009[4]
Day 17 Egg / Tag 17 Ei
Beak turns toward air cell
clip_image010[8]
Nineteenth day - yolk sac begins to enter body cavity
Twentieth day - The chick is in hatching position. It has pierced the air cell with its beak. Pulmonary respiration has begun.
Twenty-first day (average for poultry): The chick breaks the shell with its egg tooth (the sharp horny structure on the upper beak, which will disappear within days of hatching). An enlargement in a muscle in the back of the neck also helps the chick force the egg tooth through the shell.

image


Periode pertumbuhan awal sejak zigot mengalami pembelahan berulangkali sama saat embrio memiliki bentuk primitif ialah bentuk dan susunan tubuh embrio yang masih sederhana dan kasar. Bentuk dan susunan tubuh embrio itu umum terdapat pada jenis hewan vertebrata. Periode ini terdiri atas 4 tingkat yaitu tingkat pembelahan, tingkat blastula, tingkat gastrula, dan tingkat tubulasi (Yatim, 1984).

Stria primitiva menjadi sangat mencolok pada inkubasi ke-16 jam dan dapat dikatakan sebagai stria primitiva paling panjang, sehingga embrio inkubasi umur 16 jam dikhususkan sebagai embrio stadium stria primitiva. Stria primitiva pada  preparat wholemount yang diwarnai, terdiri dari alur di tengah-tengah yang kedua sisinya dibatasi oleh tebing (torus) primitiva. Ujung sephaliknya tersusun dari sel-sel yang terpak rapat, yang membentuk suatu penebalan lokal yang disebut Noda Hensen. Area pelusida sekitar stria primitiva meningkat penebalannya, yang dua jam kemudian menjadi sangat jelas dan kemudia disebut area embrional. Bentuknya seperti perisai, disebut perisai (lempeng) embrional (Soeminto, 2000).

Neural pada janin 24 jam lipatan telah mendekat satu sama lain. Tulang lipatan neural pertama-tama terjadi di muka somit-somit pertama. Bumbung neural pada janin 33 jam, telah terbentuk dan adanya dapat dibedakan bagian anterior yang agak lebar, bagian tengah, serta posterior yang menyerupai bumbung. Persatuan lipatan neural yang paling akhir terjadi di muka somit terakhir, lipatan neural mengembang dan menghilang di dalam ektoderm (Djuhanda, 1981).

Selama hari kedua dan ketiga inkubasi pada telur ayam, jaringan membentuk pembuluh darah berkembang di bagian dalam dari area opaka membentuk area vasculosa, sedang area di sebelah luar membentuk area vitellina. Perkembangan pembuluh darah pada area vasculosa dihubungkan dengan diferensiasi pada sel darah pertama. Perkembangan pembuluh darah pada area vasculosa ini terjadi pada jalur berikutnya. Pertama dari seluruh kelompok sel mesoderma terjadi pada area opaka yang berada di sisi dan ujung posterior dari area pelusida. Kelompok sel-sel ini dinamakan pulau-pulau darah (Balinsky, 1970).

Masing-masing dari empat membran utama yang menyokong embrio merupakan lembaran sel-sel yang berkembang dari lembaran epithelium yang berada di sisi luar proper embrio. Kantung kuning telur meluas di atas massa kuning telur. Sel-sel kantung kuning telur akan mencerna kuning telur, dan pembuluh darah yang berkembang di membran itu akan membawa nutrient ke dalam embrio. Lipatan lateral jaringan ekstraembrionik menjulur di atas bagian atas embrio itu dan menyatu untuk membentuk dua membran tambahan, yaitu amnion dan korion, yang dipisahkan oleh perluasan ekstraembrionik selom. Amnion membungkus embrio dalam kantung yang penuh cairan, yang melindungi embrio dari kekeringan, dan bersama-sama dengan korion menyediakan bantalan bagi embrio agar terlindung dari guncangan mekanis. Membran keempat, yaitu alantois, berasal dari pelipatan ke luar perut belakang embrio. Alantois adalah kantung yang memanjang ke dalam selom ekstraembrionik. Alantois berfungsi sebagai kantung pembuangan untuk asam urat, yaitu limbah bernitrogen yang tidak larut dari embrio. Sementara alantois terus mengembang, alantois menekan korion ke membran vitelin, yaitu lapisan dalam cangkang sel telur. Bersama-sama, alantois dan korion membentuk organ respirasi yang melayani embrio (Campbell, 2004).

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews